Api unggun
Api unggun
adalah api di luar ruangan yang didapat dengan sengaja
menyalakan kayu
bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan,
ranting,
jerami,
atau daun-daun
kering. Pramuka, pecinta
alam, atau peminat kegiatan
alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam
terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari
binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara
keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu
berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari,
atau bermain kembang api.
Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api
unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum
dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan
juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi
ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga
kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat
lembab, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit
menyala.
Bahaya kebakaran
Api unggun yang menyala secara tidak terkendali bisa
menyebabkan kebakaran hutan
atau gambut. Percikan bara api atau lelatu yang terbawa
angin bisa menjadi salah satu penyebab kebakaran. Daun kering di permukaan
tanah dan semak-semak yang turut terbakar menjadikan api cepat menjalar.
Bahaya kebakaran dapat dihindari dengan membuat api unggun
di tempat terbuka yang jauh dari pepohonan, semak-semak, tenda, atau
benda-benda yang mudah terbakar. Lokasi sekitar api unggun harus bebas dari rumput, daun, atau ranting kering yang mudah
terbakar. Api unggun sebaiknya tidak dinyalakan di atas tanah yang dibawahnya
terdapat akar-akar pohon atau gambut untuk menghindari kebakaran di bawah tanah
yang tidak terlihat. Kebakaran dapat dicegah dengan menutupi bagian dasar api
unggun dengan tanah atau pasir sebelum menyusun kayu atau ranting untuk api
unggun. Selain itu, air dan tanah perlu disediakan secukupnya untuk memadamkan
api unggun. Walaupun sudah dipadamkan, api harus betul-betul dipastikan sudah
padam dengan disiram air dan ditutup dengan tanah atau pasir.
Api
unggun di berbagai negara
Dalam bahasa Inggris, api unggun yang dibuat sewaktu
berkemah disebut campfire, sedangkan api unggun yang lebih besar disebut
bonfire. Istilah bonfire digunakan untuk api yang dinyalakan
sebagai bagian dari upacara keagamaan atau perayaan. Asal-usul kata bonfire
adalah tradisi orang Kelt
membakar tulang-tulang hewan yang disebut bone fire (api tulang) untuk
mengusir arwah jahat. Setiap bulan November di Britania Raya
dilangsungkan perayaan api unggun dan kembang api yang disebut Malam Guy Fawkes. Di Utara,
Pertempuran Boyne 12 Juli
1690 diperingati dengan
menyalakan api unggun
Api Unggun
Sebagai Alat Pendidikan
Tujuan
diselenggarakan api unggun adalah untuk mendidik dan menumbuhkan keberanian dan
kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas. Kegiatan Api unggun dalam
Gerakan Pramuka merupakan alat pendidikan. Nilai pendidikan dari api unggun,
diantaranya :
a. Mempererat
persaudaraan.
b. Memupuk
kerja sama (gotong royong)
c. Menambah
rasa keberanian dan kepercayaan diri
d. Membuat
suasana kegembiraan dan kebebasan
e. Mengembangkan
bakat dan kreativitas
f. Memupuk
disiplin bagi pelaku dan penonton
a. Tempat
diselenggarakanya api unggun ialah di medan terbuka, berupa lapangan yang cukup
luas, tanahnya kering dengan permukaan rata.
b. Bila
api unggun dilaksanakan di lapangan berumput yang tumbuh dengan baik,
maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya dipindahkan terlebih
dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai.
c. Setelah
kegiatan berapi unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti semula,
tidak terlihat bekasnya.
d. Tidak
merusak lingkungan.
Api
unggun dapat diikuti oleh Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega.
Pramuka Siaga tidak diperkenankan mengadakan kegiatan api unggun, karena :
a. Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak
usia Siaga.
b. Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat
menghawatirkan bila mengikuti Api unggun.
c. Kegiatan
pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam
bentuk Pesta Siaga, Panggung gembira, gerak , lagu dan sebagainya.
Macam - macam Bentuk
Api Unggun
a. Bentuk
Piramid
1)
kayu disusun berbentuk pyramid makin tinggi makin kecil
2)
Piramid ada yang berbentuk segi tiga, ada yang berbentuk segi empat
b. Bentuk
Pagoda
Di
tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada
tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang mudah terbakar.
c. Bentuk
Pagoda Roboh
Ujung
kayu diatur agar bertemu di tengah-tengah. Di tempat pertemuan kayu diberi
kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar. Bentuk pagoda roboh dibuat
bilamana, bentuk dan panjang kayu tidak sama.
d. Bentuk Kursi
Bentuk
unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang diletakan berjajar seperti kursi. Cara
membuat :
- Dua pancang kayu dipancangkan sejajar
condong (45 - 60 ) derajat
- Dua kayu lain diletakkan rebah dekat
pancang, selanjutnya kayu diletakkan melintang di atasnya.
Acara Api Unggun
Pada
acara api unggun peserta didik menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan
menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara,
fragmen, dll.
Untuk kelancaran
pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas
mempersiapkan, mengatur jalannya acara api unggun serta melakukan pembenahan
kembali tempat api unggun setelah acara selesai.
Pembina Pramuka yang
mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan
selama acara api unggun berlangsung.
Api unggun sebagai
kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta
didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat
pendidikan. Penyelenggaraan api unggun dapat diprogramkan secara terbuka
di Gugusdepan maupun di Kwartir Ranting
Adapun suusnan acaranya adalah sebagai berikut :
(Susunan
Upacara Api Unggun di Ambalan Khalid bin Walid dan Siti Khadijah MAN Salopa)
Mohon
perhatian
Dengan
Ucapan Bismillahirrahmaanirrahiim, Upacara api unggun dimulai
1.
Setiap pemimpin
sangga menyiapkan pasukannya
2.
Pradana memasuki
lapangan pasukan diistirahatkan
3.
Pembina memasuki
lapangan pasukan disiapkan
4.
Laporan pradana
kepada pembina
5.
Prosesi
penyalaan api unggun dimulai
(Petugas 10
orang, masing-masing membacakan dasadarma)
6.
Sambutan pembina
7.
Laporan pradana
kepada pembina
8.
Pembina
meninggalkan lapangan
9.
Pradana
meninggalkan lapangan
10.
Upacara selesai
dilanjutkan dengan Penampilan kreasi seni dari setiap sangga
11.
Acara diakhiri
dengan renungan dan doa.
Nyanyian Api Unggun
Lagu 1
Kala senja Mulailah Tiba
Damai di hati datang
Saat berapi unggun tiba
Saat bersukaria
Kita duduk
berlingkar-lingkaran
Tak ada mula
akhirnya
Lingkaran
Persaudaraan
Kita kuat
eratkan
Hoo haiii yooo
Hoo haii iyooo
Api unggunku berkobar
Hoo haiii yooo
Hoo haiii yooo
Pramuka itu riang dan tegar
Hoo haiii yooo
Hoo haiii yooo
Api unggunku
berkobar
Hoo haiii yooo
Hoo haiii yooo
Pramuka itu
riang dan sabar
Reff : Api kita sudah menyala
Api
kita sudah menyala
Api
Api Api Api Api
Api
kita sudah menyala
(Kiriman Suprihationo)
Lagu
2
Api
kita sudah menyala 2x
Api… api …
Api
api a….pi.
a…
pi kita sudah menyala
ini nada lagu satu kaya gimana?
BalasHapus