Sabtu, 28 April 2012

api unggun


Api unggun
Api unggun adalah api di luar ruangan yang didapat dengan sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembab, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.

Bahaya kebakaran
Api unggun yang menyala secara tidak terkendali bisa menyebabkan kebakaran hutan atau gambut.  Percikan bara api atau lelatu yang terbawa angin bisa menjadi salah satu penyebab kebakaran. Daun kering di permukaan tanah dan semak-semak yang turut terbakar menjadikan api cepat menjalar.
Bahaya kebakaran dapat dihindari dengan membuat api unggun di tempat terbuka yang jauh dari pepohonan, semak-semak, tenda, atau benda-benda yang mudah terbakar. Lokasi sekitar api unggun harus bebas dari rumput, daun, atau ranting kering yang mudah terbakar. Api unggun sebaiknya tidak dinyalakan di atas tanah yang dibawahnya terdapat akar-akar pohon atau gambut untuk menghindari kebakaran di bawah tanah yang tidak terlihat. Kebakaran dapat dicegah dengan menutupi bagian dasar api unggun dengan tanah atau pasir sebelum menyusun kayu atau ranting untuk api unggun. Selain itu, air dan tanah perlu disediakan secukupnya untuk memadamkan api unggun. Walaupun sudah dipadamkan, api harus betul-betul dipastikan sudah padam dengan disiram air dan ditutup dengan tanah atau pasir.

Api unggun di berbagai negara
Dalam bahasa Inggris, api unggun yang dibuat sewaktu berkemah disebut campfire, sedangkan api unggun yang lebih besar disebut bonfire. Istilah bonfire digunakan untuk api yang dinyalakan sebagai bagian dari upacara keagamaan atau perayaan. Asal-usul kata bonfire adalah tradisi orang Kelt membakar tulang-tulang hewan yang disebut bone fire (api tulang) untuk mengusir arwah jahat. Setiap bulan November di Britania Raya dilangsungkan perayaan api unggun dan kembang api yang disebut Malam Guy Fawkes. Di   Utara, Pertempuran Boyne 12 Juli 1690 diperingati dengan menyalakan api unggun

 

Api Unggun Sebagai Alat Pendidikan

Tujuan diselenggarakan api unggun adalah untuk mendidik dan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas. Kegiatan Api unggun dalam Gerakan Pramuka merupakan alat pendidikan. Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya :
a. Mempererat persaudaraan.
b. Memupuk kerja sama (gotong royong)
c. Menambah rasa keberanian dan kepercayaan  diri
d. Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
e. Mengembangkan bakat  dan kreativitas
f. Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
Tata Cara Pelaksanaan Api Unggun
a.      Tempat diselenggarakanya api unggun ialah di medan terbuka, berupa lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaan  rata.
b.      Bila  api unggun dilaksanakan di  lapangan berumput yang tumbuh dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai.
c.      Setelah kegiatan berapi unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti semula, tidak terlihat bekasnya.
d.      Tidak merusak lingkungan.
         Api unggun dapat diikuti oleh Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega.  Pramuka Siaga tidak diperkenankan mengadakan kegiatan api unggun, karena :
a.      Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia Siaga.
b.      Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti Api unggun.
c.      Kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk Pesta Siaga, Panggung gembira, gerak , lagu dan sebagainya.

Macam - macam Bentuk Api Unggun

a.      Bentuk Piramid
1) kayu disusun berbentuk pyramid makin tinggi makin kecil
2) Piramid ada yang berbentuk segi tiga, ada yang berbentuk segi empat
b.      Bentuk Pagoda
Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang mudah terbakar.
c.      Bentuk Pagoda Roboh
Ujung kayu diatur agar bertemu di tengah-tengah. Di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar.  Bentuk pagoda roboh dibuat bilamana, bentuk dan panjang kayu tidak sama.
d.      Bentuk Kursi
         Bentuk unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang diletakan berjajar seperti kursi. Cara membuat :
-     Dua pancang kayu dipancangkan sejajar condong (45 - 60 ) derajat
    Dua kayu lain diletakkan rebah dekat pancang, selanjutnya kayu diletakkan  melintang di atasnya.

Acara Api Unggun
Pada acara api unggun peserta didik menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dll.
Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya acara api unggun serta melakukan pembenahan kembali  tempat api unggun setelah acara selesai.
Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.
Api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan.  Penyelenggaraan api unggun dapat diprogramkan secara terbuka di Gugusdepan maupun di Kwartir Ranting
Adapun suusnan acaranya adalah sebagai berikut :
(Susunan Upacara Api Unggun di Ambalan Khalid bin Walid dan Siti Khadijah MAN Salopa)
Mohon perhatian
Dengan Ucapan Bismillahirrahmaanirrahiim, Upacara api unggun dimulai
1.             Setiap pemimpin sangga menyiapkan pasukannya
2.             Pradana memasuki lapangan pasukan diistirahatkan
3.             Pembina memasuki lapangan pasukan disiapkan
4.             Laporan pradana kepada pembina
5.             Prosesi penyalaan api unggun dimulai
(Petugas 10 orang, masing-masing membacakan dasadarma)
6.             Sambutan pembina
7.             Laporan pradana kepada pembina
8.             Pembina meninggalkan lapangan
9.             Pradana meninggalkan lapangan
10.          Upacara selesai dilanjutkan dengan Penampilan kreasi seni dari setiap sangga
11.          Acara diakhiri dengan renungan dan doa.

Nyanyian Api  Unggun
Lagu 1
Kala senja Mulailah Tiba
Damai di hati datang
Saat berapi unggun tiba
Saat bersukaria
Kita duduk berlingkar-lingkaran
Tak ada mula akhirnya
Lingkaran Persaudaraan
Kita kuat eratkan
Hoo haiii yooo
Hoo haii iyooo
Api unggunku berkobar
Hoo haiii yooo
Hoo haiii yooo
Pramuka itu riang dan tegar
Hoo haiii yooo
Hoo haiii yooo
Api unggunku berkobar
Hoo haiii yooo
Hoo haiii yooo
Pramuka itu riang dan sabar
Reff :  Api kita sudah menyala
Api kita sudah menyala
Api Api Api Api Api
Api kita sudah menyala

(Kiriman Suprihationo)

Lagu 2
Api kita sudah menyala 2x
 Api… api …
Api api a….pi.
a… pi kita sudah menyala